Tapi kalau sore dan cuaca cerah, sunsetnya sangat cantik. Apalagi garis pantainya yang sangat panjang membuat suasananya menjadi terasa lebih magis. Semburat warna emas sinar matahari yang hendak menghilang tampak begitu menenangkan.
Pantai Parangtritis selalu disesaki oleh pengunjung setiap hari. Sebagai alternatif, saya biasa menunggu matahari terbenam di Pantai Parangkusumo yang letaknya tidak terlalu jauh. Di pantai ini cenderung lebih sepi pengunjung, namun pemandangannya sunsetnya tidak kalah cantik.
Tidak banyak orang yang jualan atau andong dan ATV yang berlalu lalang seperti di Pantai Parangtritis. Suasananya lebih terasa tenang, cocok untuk menyendiri menikmati suara deburan ombak. Cukup dinikmati suaranya saja, ombak Pantai Parangkusumo cukup besar. Sangat tidak disarankan untuk bermain ombak atau mandi di pantai. Apalagi kalau kita tidak bisa berenang sama sekali. Sudah banyak kejadian pengunjung yang tergulung ombak pantai. Jangan ambil resiko dan mempertaruhkan nyawa, cukup nikmati pemandangan cantik dari pinggir pantai.
Pantai Parangkusumo ini salah satu tempat yang penting buat Keraton Yogyakarta. Konon katanya dulu di tempat bernama Cepuri yang berada disebrang pantai, Panembahan Senopati pernah bertemu dengan Nyi Roro Kidul untuk melakukan sebuah perjanjian. Tempat pertemuan tersebut berupa sebuah batu yang kini dikenal dengan nama Batu Cinta.
Sampai saat ini masih banyak orang yang berziarah dan menabur bunga di batu tersebut pada hari-hari tertentu. Cepuri juga menjadi tempat berdoa para abdi dalem kraton sebelum melakukan upacara labuhan di Pantai Parangkusumo. Selain itu menjelang perayaan hari raya Nyepi, umat Hindu yang tinggal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga melakukan upacara Melasti.
Untuk masuk ke Pantai Parangkusumo, setiap orang dikenai biaya HTM Rp10.000 yang dibayar di TPR utama Pantai Parangtritis. Dengan biaya tersebut kita bisa mengunjungi seluruh pantai yang ada di area ini seperti Pantai Depok, Pantai Cemara Sewu, termasuk juga Gumuk Pasir Parangkusumo dan Landasan Pacu.
No comments:
Post a Comment