Tulisan Aris - Kebuh Buah dan Hutan Pinus Mangunan sepertinya saat ini telah menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi di Jogja. Kedua tempat tersebut setiap harinya ramai dikunjungi oleh banyak orang, terutama pada saat hari libur maupun akhir pekan. Bukan hanya orang yang ingin berwisata saja yang datang ke Kebun Buah maupun Hutan Pinus Mangunan, tetapi juga ada beberapa diantara mereka yang ingin melakukan pemotretan.
Salah satu hal yang juga tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Imogiri, Mangunan dan sekitarnya adalah mencicipi minuman khasnya yang diberi nama wedang uwuh. Nama wedang uwuh jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna minuman sampah karena memang minum ini berbahan dasar berbagai dedaunan kering seperti daun cengkeh dan daun pala yang dicampur dengan jahe, kayu secang, kayu manis serta serai yang terlihat seperti sampah. Rasanya perpaduan antara pedas, manis, dan hangat.
Menuju ke area Kebun Buah Mangunan selepas melewati Imogiri, kita bisa menjumpai sebuah warung sederhana "Wedang Uwuh Mbah Parmo" yang berada dikiri jalan sebelum gerbang Desa Wisata Mangunan. Warung Wedang Uwuh Mbah Parmo tidak hanya menjual wedang uwuh saja, di warung ini kita juga bisa memesan makanan seperti nasi goreng/godhog, mie goreng, maupun mie godhog.
Warung sederhana yang hanya dibangun dengan menggunakan kayu tersebut selalu rame dikunjungi orang setiap harinya. Harus rela antri dan bersabar terlebih dahulu untuk bisa menikmati makanan yang kita pesan datang kesana pada saat akhir pekan.
Saya kebetulan adalah penyuka mie goreng. Selain wedang uwuh, yang saya pesan ditempat ini adalah mie goreng. Yang menarik adalah mienya merupakan hasil olahan dari keluarga Mbah Parmo sendiri. Untuk masalah rasa makanannya, saya harus kasih nilai 8. Rasanya cukup simple seperti masakan di kampung-kampung. harganya juga terbilang cukup murah, 2 porsi mie goreng + 1 wedang uwuh + 1 teh anget + 1 kerupuk hanya Rp 30.000.
Salah satu hal yang juga tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Imogiri, Mangunan dan sekitarnya adalah mencicipi minuman khasnya yang diberi nama wedang uwuh. Nama wedang uwuh jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna minuman sampah karena memang minum ini berbahan dasar berbagai dedaunan kering seperti daun cengkeh dan daun pala yang dicampur dengan jahe, kayu secang, kayu manis serta serai yang terlihat seperti sampah. Rasanya perpaduan antara pedas, manis, dan hangat.
Menuju ke area Kebun Buah Mangunan selepas melewati Imogiri, kita bisa menjumpai sebuah warung sederhana "Wedang Uwuh Mbah Parmo" yang berada dikiri jalan sebelum gerbang Desa Wisata Mangunan. Warung Wedang Uwuh Mbah Parmo tidak hanya menjual wedang uwuh saja, di warung ini kita juga bisa memesan makanan seperti nasi goreng/godhog, mie goreng, maupun mie godhog.
Warung sederhana yang hanya dibangun dengan menggunakan kayu tersebut selalu rame dikunjungi orang setiap harinya. Harus rela antri dan bersabar terlebih dahulu untuk bisa menikmati makanan yang kita pesan datang kesana pada saat akhir pekan.
Saya kebetulan adalah penyuka mie goreng. Selain wedang uwuh, yang saya pesan ditempat ini adalah mie goreng. Yang menarik adalah mienya merupakan hasil olahan dari keluarga Mbah Parmo sendiri. Untuk masalah rasa makanannya, saya harus kasih nilai 8. Rasanya cukup simple seperti masakan di kampung-kampung. harganya juga terbilang cukup murah, 2 porsi mie goreng + 1 wedang uwuh + 1 teh anget + 1 kerupuk hanya Rp 30.000.
No comments:
Post a Comment