Tulisan Aris - Stasiun Kalasan merupakan stasiun yang berada paling timur di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan terletak diantara Stasiun Maguwo Baru dan Stasiun Brambanan. Stasiun Kalasan sudah tidak digunakan lagi sejak 1 Agustus 2007 setelah dipakainya jalur rel ganda atau double track dari Solo menuju ke Kutoarjo. Stasiun Kalasan berlokasi di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Sleman dan hanya berjarak sekitar 100an m dari jalan raya Jogja - Solo km 12. Namun karena sudah banyak rumah dan bangunan yang berada persis didepan stasiun ini, bangunan Stasiun Kalasan sudah tidak terlihat lagi dari jalan raya.
Stasiun Kalasan dibangun pada sekitar tahun 1929-1930 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij. Stasiun Kalasan merupakan stasiun kelas 3 yang dahulunya memiliki 5 jalur rel yang biasa digunakan sebagai tempat persimpangan atau pemberhentian. Namun sekarang rel yang tersisa tinggal 2 jalur saja. Bekas jalur rel yang lain sekarang sudah ditumbuhi oleh tanaman liar. Begitu juga dengan beberapa bangunan penunjang lain seperti gudang dan rumah dinas yang terlihat tidak terawat dan ditumbuhi ilalang.
Sementara bangunan utama dari Stasiun Kalasan masih agak sedikit "terawat" karena ada seseorang bapak-bapak yang setiap harinya tidur didalam arena stasiun. Sudah banyak bagian atau barang-barang yang ada di dalam stasiun ini yang hilang atau dicuri orang.
Stasiun Kalasan tampaknya juga pernah mengalami beberapa renovasi, ini terlihat dari lantainya yang sekarang sudah menggunakan keramik putih.
Sama seperti stasiun-stasiun kecil lainnya di Indonesia, Stasiun Kalasan juga biasa dijadikan sebagai tempat "piknik" bagi warga sekitar. Pada sore hari banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya datang ke stasiun ini hanya sekedar untuk melihat kereta api yang lewat.
Stasiun Kalasan dibangun pada sekitar tahun 1929-1930 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij. Stasiun Kalasan merupakan stasiun kelas 3 yang dahulunya memiliki 5 jalur rel yang biasa digunakan sebagai tempat persimpangan atau pemberhentian. Namun sekarang rel yang tersisa tinggal 2 jalur saja. Bekas jalur rel yang lain sekarang sudah ditumbuhi oleh tanaman liar. Begitu juga dengan beberapa bangunan penunjang lain seperti gudang dan rumah dinas yang terlihat tidak terawat dan ditumbuhi ilalang.
Sementara bangunan utama dari Stasiun Kalasan masih agak sedikit "terawat" karena ada seseorang bapak-bapak yang setiap harinya tidur didalam arena stasiun. Sudah banyak bagian atau barang-barang yang ada di dalam stasiun ini yang hilang atau dicuri orang.
Stasiun Kalasan tampaknya juga pernah mengalami beberapa renovasi, ini terlihat dari lantainya yang sekarang sudah menggunakan keramik putih.
Sama seperti stasiun-stasiun kecil lainnya di Indonesia, Stasiun Kalasan juga biasa dijadikan sebagai tempat "piknik" bagi warga sekitar. Pada sore hari banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya datang ke stasiun ini hanya sekedar untuk melihat kereta api yang lewat.
Weh? Ada toh Stasiun Kalasan? Aku pikir setelah stasiun Brambanan ya stasiun Maguwo.
ReplyDeleteWah, pasti horor nih kalau malam?
ReplyDeleteNanti kalau pramek diganti sama commuter line akan diaktifkan lagi gak ya? Kalo pake pola perjalanan ala daop 1 sih harusnya YA, dan kayaknya st ini dipertahankan buat KRL ya?
ReplyDelete