Haarlem, Juli 2012
Sudah dari dulu saya punya mimpi untuk jalan jalan ke Eropa, terutama Belanda. Sepertinya nama negara ini sudah ngga asing ditelinga. Dari SD sudah ada pelajaran sejarah yang mengatakan bahwa Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. busettt lama bener ya!
Dari situlah penasaran banget sama negara Belanda negaranya kompeni.
Akhirnya hari itu 26 juli 2012, Mimpi itu jadi kenyataan. Saya untuk pertama kalinya menginjakan kaki di Benua Biru ini. Saya sampai di Belanda setelah perjalanan yang sangat sangat panjang dan melelahkan selama kurang lebih 14 jam penerbangan dari jakarta dengan pesawat KLM. Ini untuk kelima kali nya saya naik pesawat dan merupakan perjalanan terlama saya dengan pesawat .
Akhirnya hari itu 26 juli 2012, Mimpi itu jadi kenyataan. Saya untuk pertama kalinya menginjakan kaki di Benua Biru ini. Saya sampai di Belanda setelah perjalanan yang sangat sangat panjang dan melelahkan selama kurang lebih 14 jam penerbangan dari jakarta dengan pesawat KLM. Ini untuk kelima kali nya saya naik pesawat dan merupakan perjalanan terlama saya dengan pesawat .
Pesawatnya pun beda dengan pesawat yang saya naiki sebelumnya. Armadanya besar dan kapasitas penumpang yang sangat banyak. Saya kurang tahu berapa jumlah pastinya tapi yang saya tahu setiap deret itu ada 10 kursi dan nomernya sampai 60an. Kebayang juga si berapa banyak orang yang ada dalm pesawat itu. Waktu mau masuk ke pesawat aja antrinya lama banget. Mungkin jumlahnya sama dengan orang di kampungku.
Tidak seperti pesawat kebanyakan, pramugari di KLM di dominasi oleh nenek - nenek ( lebih tepatnya si ibu - ibu kalau tidak mau di bilang terlalu kejam :p). Mereka agak sedikit kurang ramah dibandingkan dengan pramugari maskapai lokal Indonesia. Ditambah lagi dengan kendala bahasa.
Hari itu jam masih menunjukan jam 6 pagi waktu setempat saat pesawat mendarat di Schipol. Tapi bandara itu sudah sangat sibuk. Deg-degan, gugup dan tidak karuan rasanya waktu jalan menuju pemeriksaan imigrasi. ini beneran saya sudah di Belanda?
Saya masih terus berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa saya memang sudah menginjakan kaki di Eropa. arghhh Eropa, berasa belagu banget kalau saya harus bilang sekarang saya berada di eropa. Berasa kaya anak raja minyak yang lagi liburan. Tapi ini bukan mimpi, ini beneran nyata. Sampai akhirnya saya berada di antrian imigrasi.
Sekarang giliran saya untuk menghadapi petugas Imigrasi itu. Yang saya lihat ada beberapa orang yang tidak di lolosin masuk. Ga tau kenapa alasannya. Tapi mereka malah dibawa masuk ke kantor Imigrasi untum di periksa. Memang yang saya dengar , Belanda sekarang memberlakukan aturan yang sangat ketat bagi orang yang ingin masuk ke negaranya. karena mereka tidak mau banyak ilegal imigran.
Saya kasih paspor saya ke petugas imigrasi itu. lalu petugas itu mengucapkan selamat pagi. Agak kaget sedikit, tapi saya pikir itu hal biasa. Karena pasti banyak sekali orang Indonesia yang datang ke Belanda. Saya pikir petugas itu akan dengan segera membiarkan saya masuk karena memang saya sudah punya Visa Schengen.
Tetapi kemudian petugas tersebut jadi orang yang paling kepo, banyak tanya. Pertanyaan masalah apalah tujuan saya ke Belanda , berapa lama disana, tinggal di mana , punya uang berapa?
Saya memang sudah prepare untuk membawa semua dokumen yang mungkin dibutuhkan seperti surat undangan dari Gementee, asuransi dan lain lain. setelah melihat semua dokumen itu, akhirnya petugas imigrasi itu kembali menjadi orang yang sangat ramah dan mengucapkan "selamat datang di Belanda , have a nice time here" .
Ah lega banget rasanya
Berjalan buru buru untuk mengambil semua bagasi saya. sekarang lebih dag dig dug lagi. Karena sebentar lagi saya akan benar benar melihat yang namanya Belanda. Teman saya sudah menunggu saya di depan sana. Satu kata yang pertama kali saya ucapkan kepada teman saya itu " am i dreaming? "
Kemudian saya menyuruh teman saya tersebut untuk mencubit tangan saya. Masih kurang yakin kalau saya tidak bermimpi. Cubitan tersebut masih terasa sakit, jadi saya tau saya tidak sedang bermimpi.
Keluar dari bandara, yang saya lakukan adalah menyuruh teman saya untuk mengambil foto. Saya tidak mau kehilangan momen ini. waktu itu masih musim panas , tapi buat saya ini cukup dingin. Mungkin karena masih cukup pagi.
Kota yang akan saya tuju adalah Haarlem berjarak sekitar 20 menit dari Schipol. Anggapan saya tentang Belanda itu ternyata salah. Sebelumnya yang saya pikir negara maju itu isinya hanya gedung-gedung bertingkat dan tidak ada lagi tanah kosong. Tapi saya salah, sepanjang perjalanan dari Schipol ke Haarlem. yang lebih sering saya lihat adalah rawa-rawa dan tanah kosong yang masih banyak pepohonan. di kanan kiri sisi jalannya selalu ada fietspad (jalur khusus buat sepeda).
Belum juga sampai tujuan, saya memaksa teman saya kembali untuk berhenti dan mengambil foto dengan latar belakang molen (kincir angin) De Adriaan yang ada di kota Haarlem. Saya merasa ini salah satu hal yang sangat Belanda. Saya sudah terlalu excited untuk begitu saja melewatkannya. Dan hari itu pun kisah saya sudah di mulai.
Selamat datang di Belanda Aris.
No comments:
Post a Comment